Masa Depan Asia, Trend dan Prospek Hubungan RI-Jepang.
Duta Besar RI Yusron Ihza Mahendra. LL.M, Ph.D menyambangi Unhas
guna memberikan kuliah umum di hadapan para civitas akademika, di Ruang
Senat Gedung Rektorat Unhas, Rabu (23/4). Kuliah umum tersebut
mengangkat tema
Kedatangan Yusron tersebut disambut baik oleh Rektor Unhas, Prof.
Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO. Idrus. Idrus mengungkapkan hadirnya
Yusron di kampus merah bisa memberikan wawasan yang tentunya bermanfaat
bagi civitas akademi Unhas. Apalagi kuliah yang dibawakan membahas
tentang masa depan asia mengingat tahun 2015 mendatang Indonesia akan
menghadapi Asean Economic Community (AEC).
Pada kuliah umumnya tersebut, Yusron menjelaskan di mata Jepang,
Indonesia merupakan negara yang dapat menopang kelangsungan hidup
negaranya sehingga trend dan prospek hubungan kedua negara tersebut akan
cerah. Hal ini berdasarkan pada konsep Hakko Ichiu (8 Penjuru mata angin di bawah satu atap)
dimana Indonesia dipandang dari segigeoekonomi, geostrategis, dan
geopolitis, merupakan space of life atau space of survival bagi negara
Jepang.
Selain itu faktor lain yang turut mendorong cerahnya hubungan kedua
negara tersebut yakni dalam segi ekonomi adanya rencana pembangunan
3.000 Ha kawasan industri di Jawa Barat untuk menampung investisi Jepang
sampai 15 tahun ke depan. Sedangkan dari segi pertahanan dan keamanan,
RI-Jepang juga mulai mencanangkan kerja sama dalam bidang industri
pertahanan.
Menurut Yusron untuk menjaga trend dan prospek hubungan yang cerah
itu maka Indonesia mempunyai beberapa tugas yang harus dilakukan yakni
menjaga dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif.
“Jadi hal-hal yang perlu dilakukan Indonesia diantaranya
mengendalikan upah buruh, demo buruh dan masalah perizinan. Selain itu
Indonesia juga harus mengatasi hambatan dalam proses pembangunan
infrastruktur. Misalnya hambatan dalam pembebasan lahan akibat ulah para
makelar tanah juga pungutan-pungutan yang tidak jelas karena hal
tersebut sangat memalukan, “ ungkap Yusron.
Disamping itu Ia juga menambahkan menjaga iklim investasi menjadi
sangat perlu, melihat Jepang sangat amat berminat menanam investasi di
bidang infrastruktur seperti listrik, jalan, bandara dan pelabuhan di
Indonesia. Dan ini sekaligus akan menopang investasi mereka di bidang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar